INGIN ANAK SHALIH, MAKA JADILAH ORANGTUA SHALIH.

Islamic Parenting - Memiliki anak yang patuh, shalih dan selalu mau mendengar apa yang kita perintahkan tentulah merupakan impian bagi para orangtua. Namun seringkali kita lupa bahwa sebelum menyuruh anak melakukan sesuatu dan sebelum mengharapkan anak menjadi shalih, maka sudah sepatutnya kita lah yang terlebih dahulu harus memberikan contoh yang terbaik bagi anak.
rumusnya sudah jelas, dan sudah sering dibahas dalam berbagai seminar parenting yang pernah saya ikuti, yaitu:
JIKA INGIN ANAK SHALIH, MAKA JADILAH ORANGTUA SHALIH.


 

Lebih jelas lagi, bahkan didalam Alquran pun jauh-jauh hari sudah memberi gambaran yang jelas mengenai hal ini. Pada surah Ash-Shaf ayat 2 dan 3 Allah swt mengatakan:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan"

 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari adl-Dlahak bahwa ayat li ma taquuluuna maa laa taf’aluun….(mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat) (Ash-Shaaf: 2) turun berkenaan dengan orang-orang yang berkata-kata tentang perang, akan tetapi tidak pernah melakukannya, baik memukul, menusuk, ataupun membunuh.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bahwa ayat ini (Ash-Shaaf: 2-3) turun di waktu kaum Muslimin mundur terdesak pada perang Uhud.

secara jelas dalam ayat ini Allah swt mengatakan langsung kepada kita  bahwa setiap ucapan yang kita ucapkan maka kita turut bertanggungjawab untuk mengamalkannya. mengenai seberapa sanggup kita mengerjakannya itu biarlah Allah yang menilainya. karena itu bukanlah wilayah kita sebagai hamba yang lemah. Namun yang terpenting adalah sejauhmana komitmen kita untuk berusaha mengerjakan apa yang kita ucapkan.

saat kita meminta anak untuk berkata jujur, maka jelas kita harus bercermin dan muhasabah diri, adakah selama ini kita menjaga lisan kita agar selalu berkata jujur? atau jangan-jangan malah tanpa kita sadari ternyata kita sering memberi contoh langsung tentang ketidakjujuran kepada anak-anak kita. misalnya saja saat anak merengek minta ikut sementara kita tidak bisa mengajaknya, maka untuk lebih praktisnya beberapa orangtua akan pergi dengan mengendap-endap atau yang lebih ekstrim nya lagi juga ada orangtua yang tanpa beban mengatakan "gak boleh ikut, mama mau ke dokter, nanti kamu disuntik loh"

begitulah tanpa kita sadari ternyata kita sendiri yang mengajarkan perilaku tidak jujur kepada anak kita.

Dan ada banyak lagi hal-hal buruk yang tanpa kita sadari sering kita ajarkan kepada anak-anak kita. Lalu bagaimana mungkin kita mengharapkan anak-anak kita manjadi anak yang shalih shalihah tanpa cela? sementara kita sebagai madarasatul ula bagi mereka telah memberikan contoh yang tidak baik kepada mereka.

ayahbunda...mari kita bersama saling mengingatkan dan saling berlomba-lomba untuk terus berbenah memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. mari kita terus belajar dan menimba ilmu tanpa henti agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkan amanah yang telah dititpkan kepada kita dengan sebaik mungkin.

Bandung, penghujung tahun 2015,
seorang ibu yang mungkin sering memberi contoh buruk kepada anaknya.
-popi fadliani-






0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat anda?